Artikel Holyland Tour - Gereja Kelahiran, Bethlehem - Palestina
Gereja Kelahiran Bethlehem Gereja Kelahiran Kristus dibangun di atas sebuah goa yang selama ratusan tahun ditunjuk sebagai lokasi kelahiran Tuhan Yesus. Tahun 135 Masehi Kaisar Hadrian membangun kuil berhala di atasnya. Kuil tersebut diperuntukan untuk Dewa Adonis seorang pemuda tampan menurut mitologi Yunani, yang dalam legenda Romawi ia jatuh cinta kepada Dewi Aprodite. Tahun 325 Masehi Uskup Yerusalem Makarius memberitahukan kepada Kaisar Konstantinus Agung tentang keberadaa Goa yang sangat dihormati penduduk Kota sebagai tempat Kelahiran Kristus.
Dalam kunjungan ratu Helena, Ibu Konstantinus ke wilayah ini, dimulailah pembangunan gereja Bethlehem. Waktu kuil dibongkar ditemukan di bawahnya goa yang masih utuh. Konstantinus memerintahkan supaya membangun sebuah gereja di atasnya. Goa tersebut panjangnya 12 m dan 3,6 m lebarnya. Gereja yang berdiri sekarang dibangun dari gereja lama. Pemandu wisata saat holyland tour sering meyakinkan para peserta holyland tour bahwa tiang -tiang yang terbuat dari batu merah berasala dari gereja Konstantinus. Sedangkan beberapa yang lain menyatakan bahwa beberapa tiang berasal dari Kuil Hadrian. Penggalian oleh William Harvey pada tahun 1934, menemukan di bagian bawah dari gereja sekarang masih ditemukan sisa gereja Konstantinus. Jika berziarah ke sini, di bawah lantai ruang tengah dapat dilihat sebagian lantai mozaik peninggalan gereja yang dibangun Konstantinus Agung. Pembangunan gereja dikembangkan oleh Kaisar Yustianus (537 – 565 Masehi). Menurut banyak kesaksian, Kaisar marah dan memenggal kepala, utusan yang diperintahkan untuk membangun gereja, karena korupsi dana untuk pembangunan gereja dan dianggap gereja tidak memjadi lebih agung. Untuk pembangunan atap gereja ini, Raja Edward IV dari Inggris menyumbangkan ber ton-ton timah dengan kawalan perahu Venesia. Tetapi kemudian dalam suatu waktu, diangkat dan dicairkan oleh tentara turki untuk dibuat peluru. Pada waktu Persia menguasai wilayah ini tahun 614, ada banyak gereja dan biara yang dihancurkan. Gereja Kelahiran Kristus adalah satu-satunya yang tidak dihancurkan karena di dalamnya ada mozaik yang menggambarkan orang majus dengan kostum Persia Kuno. Untuk masuk ke dalam gereja ini, peziarah hanya dapat melewati satu pintu yang sangat rendah. Salah satu alasan mengapa dibuat rendah. Karena dulu waktu penguasa lain menyerang bangunan -bangunan Kristen sering kali berupa goa, yang berhubungan langsung dengan tempat penginapan, untuk memudahkan para pengunjung yang membawa ternak tunggangannya. Untuk mencapai goa itu, kita akan menuruni anak tangga. Di sana kita akan menemukan sebuah bintang perak yang dipasang di atas batu marmer. Dan disekelilingi bintang itu ada tulisan : “Hic de Virgine Maria Jesus Christus Natus Est.”. Yang berarti : “di tempat ini Yesus Kristus dilahirkan oleh Perawan Maria”. Menurut Charles Ludwig yang menulis buku “kota-kota pada zaman perjanjian baru” menuliskan bahwa” di tempat inilah Jerome pada zaman abad ke -4 menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa latin yang dikenal dengan sebutan Vulgata, Kitab yang masih dipakai oleh Gereja Katolik Roma. Gereja Goa Kelahiran, dibangun di tempat di mana bayi Yesus dilahirkan. Alkitab menyatakan : ”Demikian juga Yusuf pergi dari Kota Daud yang bernama Bethlehem”, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria tunangannya yang sedang mengandung. Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk melahirkan bayi Yesus. Lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya dengan palungan, karena tidak ada tempat mereka di penginapan. Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan merka sangat ketakutan. Lalu kata malaikat itu kepada mereka “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa : Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan, di Kota Daud.” Lihatlah yang menarik ini : Yusuf dan Maria, sampai usia kandungan tua, masih berada di Nazaret. Sepertinya Yusuf dan Maria sudah mempersiapkan untuk menyambut kelahiran bayi kudus itudi Nazaret. Sedangkan menurut Nubuatan Nabi Mikha 5:1, Mesias akan dilahirkan di Bethlehem, di kota Daud. Jika itu terjadi, bukankah tidak sesuai dengan nubuatan tentang kelahiran Mesias? Demikian juga halnya, jika Yusuf dan Maria yang sebenarnya tinggal di Nazaret pergi melahirkan di Bethlehem bukankah akan terkesan mencocok-cocokan? Tetapi firman Allah harus digenapi. Alkitab dan sejarah dunia mencatat, Kaisar Agustus, ia mengeluarkan perintah sensus penduduk di semua wilayah kekuasaannya. Itulah sebabnya, Yusuf mesti membawa Maria ke Bethlehem. Sebab mereka adalah keturunan Daud. Dialah Mesias !